Jumat, 03 November 2017

Cerita Dewasa Pengalaman Seks Pertamaku

Hai teman-teman sekalian pada hari ini aku ingin memberikan sebuah cerita dewasa nih dengan judul Cerita Dewasa Pengalaman Seks Pertamaku penasaran kan bagaimana ceritanya langsung saja kita lihat yuk... Pengalaman pribadiku sekaligus pengalaman pertama saat berpacaran dengan pacar pertamaku, aku dan pacarku sama sama kehilangan perawan dan perjakanya, kejadiannya begini saat itu tepatnya hari rabu aku tidak ada kuliah sehingga bebas ingin main kemana aja dari pagi hingga malam, pagi itu aku teakah mandi dengan mikir jadwal ingin kemana hari ini.

Cerita Dewasa Pengalaman Seks Pertamaku


Pacarku Eri sms denganku katanya aku disuruh maen kesana ya udah sehabis makan dan ganti baju aku langsung menstater motorku menuju ke rumah pacarku, selang satu jam dalam perjalanan aku telah sampai di rumahnya bertepatan pula dia juga libur.


Kutunggu sedikit lama sesudah menekan bel rumahnya, Eri membukakan pintu depan rumahnya, “lho kok sepi, pada kemana ? tanyaku sambil masuk ke rumahnya, “oh Mama lagi ke Pasar Baru, si adik sudah berangkat pagi ke sekolah, ada PR” katanya.

“Duduk dulu ya, aku mau pake baju dulu nih, soalnya habis mandi buru-buru ada bel bunyi dan aku yakin pasti kamu yang datang, jadinya cuman sempet pake handuk sama kaos aja”.

“Pasti belum pake baju dalam ya ? tebakku sambil senyum.

“Ih dasar cowok, pikirannya yang ngeres-ngeres aja, ” tapi suka kan …hi hi hi. Sambil berjalan ke kamarnya, aku lihat pinggul dan pantat pacarku ini benar-benar aduhai, betisnya putih apalagi pahanya pasti lebih ok dan yang paling memabukkan adalah buah dadanya yang ranum dan montok, kaos ketatnya menutup payudara indah tanpa bh itu dengan lengkap, memperlihatkan sosok dada wanita yang sempurna.

Awal Cerita Dewasa Pengalaman Seks Pertamaku


Kebayang waktu kenalan dulu, wih tangannya putih sekali dan mulusnya ampun, banyak cowok yang suka sama dia, tapi namanya cinta nggak bisa diboongin. “Sorry ya sedikit lama, nih kopi favorite mu mas “, aku sedikit kaget juga “eh makasih ya” ucapku dengan kaget dan sedikit konak mandang pakaiannya,

Eri cuma make celana pendek tipis batik yogya dan kaos tipis ketat coklat muda tanpa lengan dengan belahan kaos rendah yang memperlihatkan belahan dadanya yang putih dan montok.

“Aku minum ya, wah sedang panas sekali’ ucapku dengan pegangi mulutku yang kepanasan,

Eri ketawa ” makanya kira-kira ya jika mau minum tiup dahulu donk, mas”.

“Wah lihat nih, lidahku sampai merah gini, mesti diobatin nih kalau nggak bisa dioperasi “kataku.

“Aduh kacian, sini ibu guru lihat dulu” ucap Eri dengan duduk disampingku dan megang mulutku, aku diam dan menunjukan lidahku yang kepanasan, selagi kuhirup wangi tubuhnya yang habis mandi, hmm. Kudekatkan dudukku pada tubuh Eri, dengan tangannya melihat-lihat lidahku,

Tanganku memeluk pinggulnya dari samping sambil kulirik belahan dadanya yang putih, montok menantang dan menggairahkan itu. Sambil kujamah tubuhnya, kurasakan kehangatan tubuh dan payudaranya yang montok mengakibatkan kontolku bangkit dan mulai mengencang dengan cepat,

Sampai menyesakkan celana yang kupakai, “idih, kok sampai merah gini” kata Eri, tiba-tiba mulutku dilumat olehnya dan tanpa menunggu lagi sambil tetap kupeluk tubuhnya akaupun gantian memgulum, melumat dan mencium bibir seksinya dengan penuh gairah,

Satu hal yang kusuka dari pacarku, walaupun dia orangnya pendiam jika urusan lumat melumat dia jadi amat ahli sekali, dan lumatan bibir seksinya sungguh amat menggiurkan. Tiba-tiba Eri mengangkat pantatnya dan duduk diatas pangkuanku,

Bongkahan pantatnya terasa sangat hangat kenyal dan menekan kontolku yang sudah mengeras, “Ih adikku sudah berdiri, katanya sambil menggoyangkan pantatnya diatas kontolku”.

Kelanjutan Cerita Dewasa Pengalaman Seks Pertamaku 


kupandang matanya sudah mulai nanar dan sedikit berair, penglihatannya mulai sedikit sayu, lalu aku mulai beralih menjejaki leher putihnya dan sedikit jilatan dibelakang telinga, kelihatannya salah satu fokus rangsangnya ini sangat menggairahkan nafsu seks-nya,

Lebih kebawah lagi, kuraba dari luar bongkahan payudaranya sudah sangat mengeras dan lebih membesar dari biasanya, pelan kuangkat kaosnya dan sepasang penutup BH-nya, payudara yang putih dan montok itupun menyembul dari dalam BH hitam yang dipakainya,

Sangat berbeda sekali dengan dadanya yang sangat putih dan montok itu. Kuciumi dengan rakus payudara montok itu dan kujilati dengan lidahku, sampai akhirnya ke titik pusat dadanya, putting susunya yang sudah tegak seperti penghapus pensil di ujung,

Kujilati putting susunya dan ternyata titik inipun amat mempengaruhi birahinya, terpandang kedua tangannya dilepas dari pelukannya dan tangannya memegang dan menarik rambut panjangnya kebelakang sambil mulutnya mendesis kayak orang kepedasan.

Tiba-tiba tubuhnya menggelinjang kuat sekali dan memeluktubuhku erat sekali sambil digoyang-goyangkan pantatnya diatas kontol tegakku dan akupun terasa dikeliilingi daging nikmat, dari sepasang dadanya yang montok dan ranum serta dibawah bongkahan pantatnya yang nggak kalah montok dan padat.

Sejenak dia terpaku dengan terus memelukku dan dia menggeliat manja diatas pangkuanku, “Mas, kita kekamarku yuk, cemas di ruang tamu ada yang masuk, lagipula disana kan lebih leluasa, tapi aku minta digendong ya ..? pintanya manja.

Sambil tangannya memelukku, akupun menggendong tubuhnya yang ramping dan montok itu ke kamarnya yang lumayan jauh dari ruang tamu. Setelah meletakkan Eri diatas kasur, kudekati tape disamping tempat tidurnya dan ku nyalakan lagu Forever In Love-nya Kenny G yang hingga saat ini merupakan lagu kenangan kami berdua.

Seks Pertamaku Bersama si Dia


Dalam ketegangan kontolku dan nafsu yang sudah naik, kuhampiri Eri, Kucium lembut bibirnya dan seluruh wajahnya mulai dari keningnya, jidat, matanya yang terpejam, hidung dan akhirnya kukecup dan akhirnya kulumat bibir seksinya, tanganku kagak tinggal diam mulai dari kaos dan BH-nya kubuka perlahan dan celana dalam hitam kecilnya yang membungkus lembah dan jembut halusnya,

Sambil terpejam Tangan Eri meraih kancing dan resluting celanaku dan didapatinya kontolku yang sudah tegak berdiri, kubantu melepas baju yang kukenakan sehingga kita berdua telanjang bulat dan hanya celana dalam Eri yang masih dipakainya. Tiba-tiba tubuhku didorongnya, “berdiri dulu sayang, katanya,

Akupun turun dari tempat tidur dan Eri pun bersimpah diujumg tempat tidur dan dengan membelai kontolku yang telah amat tegang, ” Aku belum sempat pandang titit lelaki dewasa, tapi milikmu besar sekali mas, hingga tanganku rasanya enak sekali memegangnya, boleh aku belai sayang,"

“Tentu, belai ciumi dan manjakan kontol besar ini sayang," kataku. Kontolku sebetulnya nggak terlalu besar ya kira-kira sudah kuukur menggunakan penggaris panjangnya 15 cm dan bonggolnya sebesar pepsodent ukuran jumbo, yah perfectable size-lah berdasarkan ukuran pacarku.

Semenjak pertama kali mengetahui oral sex sampai hari ini, Eri menampakan antusias yang amat tinggi sama kontolku, matanya pernah terbelalak waktu pertama pandang dan pegang kontolku yang sudah ereksi.

Apalagi saat pertama kali melakukan “karaoke”, istilahku jika ingin di-oral-sex sama pacarku, cara memperlakukan kontolku benar-benar istimewa, saat kutanya emangnya sudah pernah karaoke ya, pacarku marah besar, bagaimana mungkin jawabnya, ciuman bibir saja baru sama kamu , dan akupun teringat first kiss buatku dan bikin dia benar-benar berkesan,

Habis sama-sama baru sekali itu sih. Sambil duduk dipingggir kasur kubuka pahaku sehingga kontolku yang sudah ereksi terlihat menantang seperti tugu monas, Eri jongkok dibawah sambil membelai perlahan kontolku, jari jemarinya menari-nari sepanjang kontolku mengikuti urat-uratnya yang timbul dengan sesekali meremas dengan gemas,

Pengalaman Seks Pertama kali di rumah Eri


Kulihat payudara Eri sangat menantang dan terkadang kuremas pula susunya. Dari pangkal kontolku, dekat anus, tiba-tiba Eri menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilat bonggol kontolku, jilatan itu kemudian berpindah keatas mengikuti batang kontolku,

Hingga akhirnya kepala kontolku dijilat dan disedot perlahan-lahan. Kurasakan arus darah meluncur keras disekeliling urat kontolku, dan ketegangannya kemungkinan telah menggapai 100%, kepalanya membesar kayak helm tentara,

Warnanya kemerah-merahan dan berdenyut-denyut nikmat sekali. Sampai akhirnya batang kontolku mulai dilumat dan dimasukkan ke dalam mulutnya, perlahan-lahan hingga kurasakan menyentuh ujung tenggorokannya, sementara masih tersisa sekitar 5 cm.

“Diterobos seluruhnya dong," pintaku,“ Gimana mau masuk lagi, kontolmu terlalu panjang buat mulutku," katanya sambil mengeluarkan emutannya. Akhirnya keluar masuk kontolku dimulutnya, wah rasanya nikmat sekali, mungkin seperti ini rasanya bersenggama, pikirku,

Kami memang semasa ini tidak pernah melaksanakan persetubuhan sampai memasukkan kontolku ke dalam vaginanya, yah hanya sekedar berbugil sambil menjilat dan mengulum alat kelamin dan orgasme tanpa melakukan senggama.

Suasana pagi yang sejuk, karena jendela kamar yang terbuka ditambah alunan instrumen Kenny.G membuat kami sama-sama terbuai dan lupa dengan segala sesuatunya. Sambil kuraba payudaranya, Eri kutarik dan ku telentangkan di atas tempat tidur, wajahnya benar-benar merangsang, matanya berbinar,

Bibirnya memerah dan payudara sangat kencang dan memadat dengan putting susu yang mengeras. Seperti diawal aku mulai menciumi wajah dan bibirnya kemudian aku turun kebawah, kuciumi dan kujilati mulai dari jari-jemarinya yang putih mulus hingga ke betis indahnya,

Dengan kubelai dan kusentuh paha mulusnya, tanpa terasa aku menyentuh CD hitamnya dan perlahan kuturunkan dan kulepaskan, Eri diam dan hanya mendesah-desah menahan kenikmatan itu. Sampai di pahanya kubelai dan kuciumi paha mulusnya seinchi demi seinchi kelihatan sekali dia begitu terangsang,

Nikmatnya Melakukan Seks Berdua


Sebelum sampai ke pangkal pahanya, aku naik dan mulai menjilati dadanya. Payudara yang putih dan mulus itu kujamah dengan mulai kujilati melingkar sampai ke putingnya kujilati dan kuhisap penuh nafsu, Kupandang pinggul dan pantat Eri bergetar dan menggeliat tak karuan membendung kenikmatan jilatan, sedotan dan remasanku.

Kujilati kebawah dan sampai ke perut Eri yang sangat mulus dan akhirnya hingga ke bukit indah yang ditumbuhi rumput hitam yang halus dan sangat kontras dengan kemulusan tubuhnya. Kubuka bulu-bulu halus yang menyelubungi vagina pacarku, tampak bibir vaginanya tetap tertutup rapat, tapi terpandang disitu ada cairan disekelilingnya, ternyata dia sudah mulai basah.

Kubuka sedikit dan terlihat kelentitnya berwarna merah jambu, kecil, menonjol dan kelihatan membasah, kuraba perlahan, Eri melenguh keras dan menggoyangkan dan mengangkat pantatnya, Kuraba perlahan dengan jari telunjukku dan akhirnya mulai kujilati sama ujung lidahku, kembali terdengar rintihan dan lenguhannya merasakan nikmat yang luar biasa.

“Mas, tolong aku sayang, masukkan kontol besarmu ke vaginaku, aku sudah tak tahan lagi menahan kenikmatan ini," pintanya sambil setengah menangis.

“jangan sayang, kita belum boleh melaksanakan ini, toh nanti kita juga akan menikah," kataku masih sadar.

“Biarlah mas, aku rela mmberikan perawanku untukmu sayang, aku sangat mencintaimu dan aku takut kehilangan dirimu, kata Eri, sambil mulai menarik kontolku ke arah vaginanya yang membasah. Kontolku yang telah sedikit menurun, mulai bangkit lagi begitu menjamah bibir vagina Eri, amat tegang dan begitu membesar.

Dengan masih deg degan akhirnya sedikit demi sedikit kumasukkan batang kontolku ke dalam vaginanya, saat kucoba menyelipkan kepala kontolku ke mulut vaginanya rasanya peret dan sulit sekali, kulihat Eri sedikit meringis dan membuka mulutnya dan sedikit menjerit, “aaah”,

Namun akhirnya kepala kontolku telah sedari masuk dan mulai kuterima kehangatan vaginanya, perlahan kusodorkan seinchi demi seinchi, dari centimeter ke 3 menuju ke 4, Eri tiba-tiba berteriak dan menjerit,

Keduanya Keasyikan Merasakan Seks Pertama Kalinya


“Aduh mas sakit sekali, katanya, seperti ada yang menusuk dan nyerinya sampai ke perut”, katanya. “Aku cabut aja ya ?” ”Jangan, diamkan bentar kutahan rasa sakitnya," aku yang telah merasa keenakan yang luar biasa dan sedikit demi sedikit mulai kusodorkan lagi batang kontolku.

Kulihat Eri meneteskan air mata, namun tiba-tiba dia menggoyangkan pantatnya dan tentunya akhirnya kontolku hampir seluruhnya masuk, kenikmatan yang belum pernah kurasakan.

"Akhirnya kamipun mulai menikmati interaksi badan ini, ” mas rasa sakitnya sudah agak berkurang, sekarang keluar masukkan kontolmu mas, rasanya nikmat sekali. Perlahan aku mulai mengayun batang kontolku keluar masuk ke vagina Eri,

Kulihat tangannya diangkat dan mencengkram erat-erat kepalanya dan akhirnya mencabut sprei tempat tidurnya, selagi pahanya dia buka lebar-lebar dan mencari-cari pinggulku, sampai akhirnya kakinya melingkar di pantatku dan seolah meminta kontolku untuk dimasukkan dalam-dalam ke vaginanya.

Beberapa kali ayunan, akhirnya aku agak yakin dia sudah tidak begitu merasakan sakit di vaginanya, dan kupercepat ayuhan kontolku di vaginanya. Eri berteriak-teriak dan tiba merapatkan jepitan kakinya di pantatku,

Kepala menggeleng-geleng dan tangannya menarik kuat-kuat sprei tempat tidurnya, barangkali dia mau orgasme, tebakanku. Tiba-tiba tangannya memelukku erat-erat dan kakinya semakin menguncik jepitannya di pantatku,

Kurasakan payudara besarnya tergencet dadaku, rasanya hangat dan kenyal sekali, aku diam sejenak dan kubenamkan kontolku seluruhnya di dalam vaginanya. ” Oh, mmmas aku keluar…. Ahhhhhhhhhhhhh ….ahhhhhhhhhhhhh…. ahhhhhhhhhhh,

Aku menerima nikmat yang amat sangat, kontolku berdenyut-denyut, rasanya aliran darah mengalir kencang di kontolku, dan aku percaya kontolku amat tegang sekali dan begitu membesar di dalam vagina Eri, kayaknya aku juga akan mengeluarkan air kejantananku.

Kubuka sedikit jepitan kaki Eri dipantatku, sambil kubuka lebar-lebar paha Eri, kulihat ada cairan kental berwarna kemerah-merahan dari vagina Eri, kontolku rasanya licin sekali dialiri cairan itu, dan akhirnya dengan cepat aku arahkan kontolku keluar masuk dari vagina Eri, nikmat sekali rasanya.

Puncak Kenikmatan Seks Mereka


Ada mungkin delapan sampai sembilan kayuhan kontolku di vagina Eri, tiba-tiba kurasakan ada sesuatu yang akan meledak dari dalam kontolku dan akhirnya …. Crooot …croooot ….crooot …crooot. Kontolku yang sudah kucabut dari dalam vagina Eri,

Kudaratkan di atas perut mulusnya dan semburan air kejantananku muncrat sampai ke rambut, pipi,sebagian mulutnya, payudara dan diatas perut Eri, kuurut-urut batang kontolku dan tetesan air maniku berjatuhan di atas jembut halus kekasihku.

Aku merebahkan diri disamping tubuh mulus Eri, kupeluk dia sambil kubelai rambutnya, Eri terpejam, diam dan tiba-tiba dari ujung kedua belah matanya yang terpejam menetes air mata. Kuseka air matanya dan kupeluk dia erat-erat, dan dia memelukku juga,

”Mas, hari ini aku sudah menyerahkan kesucianku untukmu, sesuatu yang berharga yang kupunyai telah kuberikan padamu, aku nggak mau kehilangan dirimu dan tak akan kulupakan seumur hidupku peristiwa indah hari ini … Aku sangat mencintaimu mas”.

Eri bangun dari rebahannya, mengambil saputangan dan membersihkan bercak dari sela-sela vaginya yang telah bercampur dengan cairan kenikmatannya, saputangan biru itu berbercak merah, memenuhi hampir setengah lembar saputangan biru itu.

“Saputangan ini akan kusimpan seterusnya, menjadi tanda buat cinta kita, mas” Aku terdiam, kemudian kubelai rambut indahnya, kukecup keningnya dan kukatakan, ”Hari ini 14 November 1994, aku telah kau berikan sesuatu yang berharga darimu, keperawananmu membuktikan cinta sucimu, aku juga sangat mencintaimu, kuambil keperawananmu dengan keperjakaanku, dan tak kan kulupakan hari ini selama hidupku”.

Dalam situasi sama-sama bugil, kupeluk tubuh Eri, kehangatan tubuhnya mengalir ke setiap pori-pori dan diapun meraskan hal yang sama, ” tahun depan aku sudah lulus, seterusnya  aku akan melamarmu dan kita akan menikmati cinta kita selamanya, aku mencintaimu Eri”.

” Mas, aku bangga memilikimu, lelaki sepertimu yang memang aku idamkan selama ini”. Keringat yang mengun di badanku diseka Eri dengan handuk dan dia membersihkan kontolku dengan handuk basah, akupun jadi terangsang lagi,

Akhir dari Seks Mereka Berdua

” Ih, si Adik kok bangun lagi, kamu benar-benar perkasa mas”, aku tersenyum, sebenarnya aku masih ingin melakukan sekali lagi tapi jam sudah menunjukkan jam 11.30, aku takut kalau tiba-tiba mamanya pulang. Kugandeng tangan Eri dan membawanya ke kamar mandi dan dibawah guyuran shower kamar mandinya kita mandi bersama,

Saling menyabuni dan bercanda bersama, Kontolku menjadi tegang saat mandi dan Eri sempat memasturbasi kontolku yang sudah tegang dengan busa sabun, tangannya yang halus sangat lincah mengocok batang kontolku,

Sekitar lima menitan air maniku sempat keluar lagi dan muncrat sampai ke atas seperti air mancur, Eri tertawa puas, menciumiku dan melanjutkan mandi sampai selesai. Selesai mengeringkan badan, rambutku dikeringkan Eri dengan hairdryernya, kupakai bajuku dan kitapun kembali ngobrol di ruang tamunya, ngopi, ngobrol dan bercanda sambil bermesraan menikmati hari indah itu.

Baca Juga :