Kamis, 21 September 2017

Cerita Seks Ngeseks dengan Anak SMP

Foto Panlok Seksi Bokep Terbaru || Cerita Seks Ngeseks dengan Anak SMP - Saya adalah seorang mahasiswa yang sedang pulang untuk liburan. Di suatu hari yang cerah, saya sedang berbaring untuk mencoba tidur siang. Ternyata ibu memanggilku dari luar. Langsung saya beranjak dari tempat tidur untuk menjumpainya, dan ternyata ibu memintaku untuk memberikan sebuah bungkusan untuk dikasihkan ke teman arisannya.


Tanpa banyak tanya saya segera bergerak ke alamat yang dituju yang tidak berbeda jauh dari rumahku. Sesampainya di sana aku melihat sebuah rumah yang besar dengan arsitektur yang menawan.

Aku langsung memencet bel di pintu pagar rumah itu. Tidak beberapa lama keluarlah seorang gadis manis yang memakai kaos bergambar tweety kedodoran sehingga tidak terlihat bahwa gadis itu memakai celana, walaupun akhirnya saya melihat dia memakai celana pendek.

Pendek kata saya langsung bertanya tentang keberadaan teman ibu saya.
"Hmm…, sorry nih, Ibu Raninya ada?, saya ingin memberikan kiriman untuk beliau", tanyaku.
"Wah lagi pergi tuh, Kak…, Kakak siapa ya?", tanyanya lagi.
"Oh saya anaknya Ibu Erlin", jawabku.

Tiba-tiba cuaca mendung dan mulai gerimis. Sehingga gadis manis itu mempersilakan saya masuk dahulu.
"Kakak nganterin apaan sih?", tanyanya.
"Wah…, nggak tahu tuh kayaknya sih berkas-berkas", jawabku sambil mengikutinya ke dalam rumahnya.

"Sebenarnya sih tadi Mama nitip pesen kalo nanti ada orang yang nganterin barang buat Mama…, tapi aku tidak sangka kalo yang membawakannya cowo cakep!", katanya sambil tersenyum simpul.
Mendengar pernyataan itu saya menjadi salah tingkah.

Saat saya memasuki ruang tengah rumah itu, saya menjumpai seorang gadis manis lagi yang sedang asyik nonton TV, tapi melihat kami masuk ia seperti gugup dan mematikan TV yang ditontonnya.

Kisah Ngeseks dengan Anak SMP


"Ehmm…, Trid siapa sih?", tanya gadis itu.
"Oh iya aku Astrid dan itu temanku Dini, kakak ini yang menyampaikan kiriman  mamaku..", ucap gadis pemilik rumah yang kelihatan bernama Astrid.
"Eh iya nama gue Ian", jawabku.

Tidak lama kemudian aku dipersilakan duduk oleh Astrid. Aku segera mencari posisi terdekat untuk duduk, tiba-tiba saat aku mengangkat bantal yang ada di atas kursi yang akan aku duduki aku menemukan sebuah VCD porno yang segera kuletakkan di sebelahku sambil aku berkata, "Eh…, kalo ini punya kamu nyimpannya yang bener nanti ketahuan lho".

Dengan gugup Astrid segera menyembunyikan VCD tersebut di kolong kursinya, lalu segera menyalakan TV yang ternyata sedang menayangkan adegan 2 orang pasangan yang sedang bersetubuh. Karena gugup Astrid tidak bisa menganti gambar yang muncul.Untuk menenteramkan tanpa berpikir aku langsung berkata.

"Emang kalian sedang melihat begini nggak ada yang tahu?".

Dengan muka memerah karena malu mereka menjawab secara bersamaan tapi tidak kompak sehingga terlihat betapa paniknya mereka.

"Ehh…, kita lagi buat tugas biologi tentang reproduksi manusia", jawab Astrid sekenanya. Bisa kulihat raut mukanya yang ketakutan berhubung ia duduk tepat di sampingku.
"Tugas biologi?, emangnya kalian ini kelas berapa sih?",tanyaku lagi.
"Kita udah kelas 3 SMP kok!", jawab Dini. Aku hanya mengangguk tanda setuju saja dengan alasan mereka.

"Kenapa kalian nggak nyari model asli atau dari buku kedokteran?", tanyaku.
"Emang nyari dimana Kak?", tanya mereka bersamaan.
"Hi.., hi.., hi.., siapa aja…, kalo gue jadi modelnya mo dibayar berapa?", tanyaku becanda.
"Emang kakak mau jadi model kita?", tanyanya.
Mendengar pertanyaan itu giliran aku yang jadi gugup.
"Siapa takut!", ucapku nekat.

Ngeseks dengan Anak SMP yang Nafsu


Kelihatannya, entah mungkin mereka telah ‘horny’ akibat dari film BF yang mereka tonton itu, Astrid langsung menghampiriku dengan malu-malu.

"Sorry kak boleh ya 'itunya' kakak Astrid pinjem", bisiknya.
Dengan jantung yang berdegup kencang aku membiarkan Astrid mulai membuka retsleting celanaku dan terlihat penisku yang masih tergeletak lemas.

"Hmm…, emangnya orang rumah kamu pulang jam berapa?", ucapku  mengurangi degup jantungku. Tanpa dijawab Astrid cuma memegangi penisku yang mulai mengencang.

"Kak, kalo cowok berdiri itu seperti gini ya?", tanyanya.
"Wah segini sih itu belum apa-apa", jawabku.
"Coba kamu raba dan elus-elus terus", jawabku.
"Kalo di film kok sepertinya diremas-remas terus ama diarahkan mulut namanya apa sih?", tanyanya lagi.
Ketegangan penisku hampir mencapai maksimal.

"Nah ukuran begini  biasanya cowok mulai dapat melancarkan untuk bersetubuh, gimana kalo sekarang aku beri  tahu tentang alat kelamin wanita, Emm.., vagina namanya", mintaku.

Tanpa banyak tanya ternyata Astrid segera melepaskan celananya sehingga terlihat vaginanya yang masih ditutupi bulu-bulu halus, Astrid duduk di sampingku sehingga dengan mudah aku mengelus-elus bibir vaginanya dan mulai memainkan clitorisnya.

"Ahh…, geli…, Kak.., ahh…, mm..", mengerang dengan mata yang tertutup.
"Ini yang namanya clitoris di cewek (tanpa melepaskan jariku dari clitorisnya) nikmat kan kalo aku beginiin", ucapku lagi. Dan dijawab dengan anggukan kecil.

Tiba-tiba Dini yang telah telanjang bulat menjolorkan penisku ke mulutnya.
"Kok kamu sudah tahu caranya", tanyaku ke Dini.
"Kan nyontoh yang di film", jawabnya.

Tiba-tiba muncul gigitan kecil di penisku, tapi kubiarkan saja dan mengeluarkan tangan kiriku ke vaginanya dengan kuciumi dan kujilati vagina Astrid. Vagina Astrid sudah mulai dibasahi oleh lendir-lendir pelumas yang mengalir keluar.

Tiba-tiba Astrid membisiku, "Kak ajarin bersetubuh dong..?".
"Wah boleh", jawabku sambil mencabut penisku dari mulut Dini.
"Tapi bakal sedikit sakit pertamanya, Trid. Kamu tahan yah…", bisikku.

Ngentot dengan Anak SMP Yang Perawan


Aku mengangkat pahanya dan memperlakukan jariku pada lubang vaginanya agar melancarkan vagina yang masih perawan itu. Dan aku pelan-pelan mulai menusukkan penisku ke dalam liang vagina Astrid, walau susahnya setengah mati karena pasti masih perawan. Ketika akan masuk aku segera mengecup bibirnya, "Tahan ya sayang…".

"Aduh…, sakit..", teriaknya.
Kudiamkan penisku di dalam vaginanya, beberapa menit baru kusadari gerakan pantatku akibatnya penisku bergerak masuk dan keluar, mulai terpandang sungguh menghayati Astrid akan pengetahuan pertamanya.

"Masih sakit nggak, Trid", tanyaku.
"mm…, nggak…, ahh…, ahh…, uhh…, geli Kak".

Hampir 30 menit kami bersetubuh dan Astrid mulai mencapai klimaksnya karena terasa vaginanya basah oleh lendir.

"Kak Astrid pingin pipis!", tanyanya.
"Jangan ditahan keluarin aja", jawabku.
"Ah…, ahh…, emm…., e..mm", terasa otot vaginanya menegang dan meremas penisku.
"Nah Trid kamu sepertinya udah ngerasain ejakulasi tuh".

Aku membaringkan tubuh Astid di sampingku dan langsung menarik Dini yang lagi onani dengan menyaksikan film porno di TV.
"Sini kamu mau nggak?", tanyaku.


Tanpa banyak tanya Dini segera bergerak mendekatiku, kuhampiri dia dan segera mengangkat kaki kirinya dan kumasukkan penisku ke vaginanya dan tampaknya ia menahan sakit saat menerima hunjaman penisku di lubang vaginanya dengan  menutup matanya rapat-rapat, tetapi beberapa lama aku mengocokkan penisku di vaginanya mulai ia merintih keenakan. Aku terus melaksanakannya dengan berdiri bersender ke tembok.

"aahh…, Kak.., Dini.., Dini", jeritnya dan tiba-tiba melemas, ia sudah kelur juga pikirku.

Aku angkat gadis itu pada kursi dan nyatanya Astrid telah di belakangku dan memintaku duduk dan memasukkan penisku pada vaginanya dengan diarahkan tangannya. Aku telah berganti tempat dan gaya, yang semua Astrid yang memerintahkan sesuai adegan di film sampai akhirnya Astrid memberitahuku bahwa ia akan keluar.

Asyiknya Ngentot dengan Anak SMP


"Trid tahan yah…, aku juga sudah mau selesai nih…, ahh…, aahh…, croot…, creettt…,creet", aku mengeluarkan sejumlah cairan maniku di dalam vaginanya dan sisanya aku arahkan di perutnya.

"Enak…, yah Kak…, hangat deh memekku…, hmm…, ini sperma kamu?", bisiknya dan kujawab dengan ciuman di bibirnya sambil kubelai seluruh tubuh halusnya.

Sesudah itu kami mandi membersihkan diri bersama-sama dengan kuraba permukaan payudara Astrid yang kira-kira berukuran cukup besar untuk gadis seusianya, karena terangsang mereka menyerangku dan memulai permainan baru yang di sponsori gadis-gadis manis ini, yang rupanya mereka telah cepat belajar.
The End

Baca Juga cerita-cerita yang kami berikan untuk anda teman-teman pembaca setia kami