Foto Panlok Seksi Bokep Terbaru || Malam semuanya.. Kali ini aku ingin berbagi cerita sex yang terbaru.. Cerita sebelumnya agan kan membaca Cerita Sex Ngentot Dengan Tukan Jamu Yang Sexy. Namun kali ini cerita sexnya itu ada seorang pria yang bekerja di rumah majikannya dan judul cerita kali ini adalah Cerita Sex Bersama Anaknya Majikanku selamat membaca ya gan..
Setelah tamat sekolah akupun memutuskan untuk langsung bekerja di sebuah kota besar tepatnya di dekat perumahan daerah kampus. Aku sangat bahagia karena rumah majikan ku memiliki halaman yang sangat luas. Karena kelak aku juga ingin mempunyai rumah yang seperti ini.
Majikanku sebut saja namanya Pak Danny, Ia Jajaran direksi Bank ternama di kota Surabaya, Ia mempunya dua Anak Perempuan yang satu baru saja berkeluarga dan yang bungsu kelas 3 SMA namanya Vanny, usianya kira-kira 18 tahun.
Sedangkan istri majikanku membuka usaha sebuah toko Butik yang juga terbilang sukses di kota tersebut, dan masih ada satu pembantu perempuan Pak Danny namanya Bik Tuti umurnya sekitar 30 tahun.
Teman Non Vanny banyak sekali setiap malam minggu selalu datang kerumah kadang pulang sampai tengah malam, hingga aku harus jaga terus sebab harus nunggu teman Non Vanny pulang untuk mengunci gerbang, kadang juga bergadang sampai pukul 04.00.
Seperti biasanya aku memang selalu ngantuk usai bergadang malam minggu, jelas aku lihat pagi itu kamarnya Non Vanny masih terkunci dari dalam. Aku pun tidak peduli sebab bagiku bukan tugasku untuk buka kamar Non Vanny, karena aku hanya ditugasi jaga rumah ketika Pak Danny dan Istrinya Pergi kerja.
Pagi itu Pak Danny dan Istrinya pamitan mau keluar kota, katanya baru pulang minggu malam sehingga dirumah itu tinggal aku, Bik Tuti dan Non Vanny. Jam pun sudah menunjukkan pukul 09.00 tapi Non Vanny masih belum terlihat bangun juga dan Bik Tuti sudah selesai memasak dan segera mau pergi berbelanja lagi.
"Yopi, aku mau belanja tolong pintu gerbang dikunci."
"Iya Bik!" jawabku sambil menyiram tanaman didepan rumah. Setelah Bik Tuti pergi aku mengunci pintu gerbang.
Aku mencoba mengintip dari lubang kunci, ternyata tubuh Non Vanny mulus dan susunya sangat kenyal, kuamati terus saat Non Vanny menyiramkan air ke tubuhnya, dengan perasaan berdegap aku masih belum beranjak dari tempatku semula.
Seumur hidupku baru kali inilah aku melihat badan wanita yang tanpa busana. Sambil ngintip, tanganku juga memegangi batangku yang sudah tegang, kulihat Non Vanny memakai sabun keseluruh badannya aku nggak melewatkan begitu saja sambil tanganku terus mengocokan penis.
Akupun cepat-cepat kabur, sebab Non Vanny sudah selesai mandinya namun karena gugup aku langsung masuk ke kamar toilet yang memang berada berdampingan dengan kamar mandi, disitu aku sembunyi sambil terus memegangi penisku yang dari tadi tegang.
Sudah Cukup lama aku di dalam kamar Toilet sambil berimajinas apa yang baru kulihat, sambil terus merasakan nikmat tiba-tiba Bik Tuti berada didepanku. Aku baru sadar saat Bik Tuti menegurku,
"Hayoooo.. ngapain kamu."
Aku terkejut cepat-cepat kututup resleting celanaku, betapa malunya aku.
"gak.. nggak Bik.." ujarku sambil cepat-cepat keluar dari kamar mandi. kok bisa aku lupa ngunci pintunnya, sambil berkata sambil cepat-cepat pergi.
Besoknya paginya usai aku menyiram taman, aku bermaksud ke belakang untuk mematikan kran, tapi karena Bik Tuti sedang mencuci kuurungkan niat itu.
"Kenapa kok kembali?" tanya Bik Tuti.
"Ah.. enggak Bik.." jawabku sambil terus ngeloyor pergi.
"Lho kok nggak kenapa? Disini saja temani Bibik cuci pakaian, lagian kerjaanmu kan sudah tidak ada lagi kan, bantu aku ambil air ke baju yang akan dibilas," pinta Bik Tuti.
Akhirnya akupun menuruti permintaan Bik Tuti. Bik Tuti sengaja memancing setiap mencuci baju selalu menaikkan jaritnya diatas lutut, melihat pemandangan seperti itu, Jantung ku pun berdetak begitu cepat.
Saat di toilet aku hanya mikirin paha mulus Bik Tuti sambil mengocok penisku yang memang sudah tegang, cuma penis ini tegang terus. Akhirnya aku keluar dan kulihat Bik Tuti masih asik dengan cucianya.
Setelah tamat sekolah akupun memutuskan untuk langsung bekerja di sebuah kota besar tepatnya di dekat perumahan daerah kampus. Aku sangat bahagia karena rumah majikan ku memiliki halaman yang sangat luas. Karena kelak aku juga ingin mempunyai rumah yang seperti ini.
Majikanku sebut saja namanya Pak Danny, Ia Jajaran direksi Bank ternama di kota Surabaya, Ia mempunya dua Anak Perempuan yang satu baru saja berkeluarga dan yang bungsu kelas 3 SMA namanya Vanny, usianya kira-kira 18 tahun.
Sedangkan istri majikanku membuka usaha sebuah toko Butik yang juga terbilang sukses di kota tersebut, dan masih ada satu pembantu perempuan Pak Danny namanya Bik Tuti umurnya sekitar 30 tahun.
Teman Non Vanny banyak sekali setiap malam minggu selalu datang kerumah kadang pulang sampai tengah malam, hingga aku harus jaga terus sebab harus nunggu teman Non Vanny pulang untuk mengunci gerbang, kadang juga bergadang sampai pukul 04.00.
Seperti biasanya aku memang selalu ngantuk usai bergadang malam minggu, jelas aku lihat pagi itu kamarnya Non Vanny masih terkunci dari dalam. Aku pun tidak peduli sebab bagiku bukan tugasku untuk buka kamar Non Vanny, karena aku hanya ditugasi jaga rumah ketika Pak Danny dan Istrinya Pergi kerja.
Pagi itu Pak Danny dan Istrinya pamitan mau keluar kota, katanya baru pulang minggu malam sehingga dirumah itu tinggal aku, Bik Tuti dan Non Vanny. Jam pun sudah menunjukkan pukul 09.00 tapi Non Vanny masih belum terlihat bangun juga dan Bik Tuti sudah selesai memasak dan segera mau pergi berbelanja lagi.
"Yopi, aku mau belanja tolong pintu gerbang dikunci."
"Iya Bik!" jawabku sambil menyiram tanaman didepan rumah. Setelah Bik Tuti pergi aku mengunci pintu gerbang.
Awal Cerita Sex Bersama Anaknya Majikanku Yang Masih Duduk Di Bangku SMA
Setelah selesai menyiram taman yang memang cukup luas aku bermaksud mematikan kran yang ada di belakang. Saat sampai didepan kamar mandi aku dengar ada suara air kulihat kamar Non Vanny sedikit terbuka pastinya yang mandi Non Vanny. Tiba-tiba timbul niat untuk mengintip.Aku mencoba mengintip dari lubang kunci, ternyata tubuh Non Vanny mulus dan susunya sangat kenyal, kuamati terus saat Non Vanny menyiramkan air ke tubuhnya, dengan perasaan berdegap aku masih belum beranjak dari tempatku semula.
Seumur hidupku baru kali inilah aku melihat badan wanita yang tanpa busana. Sambil ngintip, tanganku juga memegangi batangku yang sudah tegang, kulihat Non Vanny memakai sabun keseluruh badannya aku nggak melewatkan begitu saja sambil tanganku terus mengocokan penis.
Akupun cepat-cepat kabur, sebab Non Vanny sudah selesai mandinya namun karena gugup aku langsung masuk ke kamar toilet yang memang berada berdampingan dengan kamar mandi, disitu aku sembunyi sambil terus memegangi penisku yang dari tadi tegang.
Sudah Cukup lama aku di dalam kamar Toilet sambil berimajinas apa yang baru kulihat, sambil terus merasakan nikmat tiba-tiba Bik Tuti berada didepanku. Aku baru sadar saat Bik Tuti menegurku,
"Hayoooo.. ngapain kamu."
Aku terkejut cepat-cepat kututup resleting celanaku, betapa malunya aku.
"gak.. nggak Bik.." ujarku sambil cepat-cepat keluar dari kamar mandi. kok bisa aku lupa ngunci pintunnya, sambil berkata sambil cepat-cepat pergi.
Besoknya paginya usai aku menyiram taman, aku bermaksud ke belakang untuk mematikan kran, tapi karena Bik Tuti sedang mencuci kuurungkan niat itu.
"Kenapa kok kembali?" tanya Bik Tuti.
"Ah.. enggak Bik.." jawabku sambil terus ngeloyor pergi.
"Lho kok nggak kenapa? Disini saja temani Bibik cuci pakaian, lagian kerjaanmu kan sudah tidak ada lagi kan, bantu aku ambil air ke baju yang akan dibilas," pinta Bik Tuti.
Akhirnya akupun menuruti permintaan Bik Tuti. Bik Tuti sengaja memancing setiap mencuci baju selalu menaikkan jaritnya diatas lutut, melihat pemandangan seperti itu, Jantung ku pun berdetak begitu cepat.
Cerita Sex Bersama Anaknya Majikanku, Namun Sebelumnya Aku ML Dengan Bik Tuti
"Sungguh putihnya paha Bik Tuti ini" otak ku langsung bayangkanyang jorok dan berimajinasi untuk bisa mengelus-ngelus paha putih Bik Tuti.
"Heh! kenapa melihat begitu!" pertanyaan Bik Tuti membuyarkan lamunanku
"Eh.. ngg.. nggak Bik" jawabku dengan gugup.
"Sebentar Bik, aku sakit perut mau ke wc dulu" kataku, lalu aku segera masuk kedalam WC.
Saat di toilet aku hanya mikirin paha mulus Bik Tuti sambil mengocok penisku yang memang sudah tegang, cuma penis ini tegang terus. Akhirnya aku keluar dan kulihat Bik Tuti masih asik dengan cucianya.
"Ngapain kamu tadi didalam Yop?" tanya Bik Tuti .
"Ah.. ngak lah Bik cuma buang air besar saja kok," jawabku sambil siramkan air pada cuciannya Bik Tuti .
"Ah yang bener? aku tau karena aku tadi sempat mengintip kamu, aku penasaran jangan-jangan kamu mengocok lagi kek kemarin ee..nggak taunya benar," kata Bik Tuti
"Hah..? jadi Bibik mengintip aku?" tanyaku sambil menunduk malu.
Tanpa banyak bicara aku langsung pergi.
"Lho.. kok pergi?, sini Yop belum selesai nyucinya, tenang saja Yop aku nggak akan cerita kepada siapa-siapa, kamu nggak usah malu sama Bibik " panggil Bik Tuti.
Kuurungkan niatku untuk pergi.
"Ngomong-ngomong Enak gak Yop saat kamu melakukan itu?" tanya Dia.
"Ah biasa aja Bik,"jawabku malu-malu.
"masasih biasa aja?" tanya Bik Tuti seolah-olah mau menyelidiki aku.
"Nggak usah diteruskan Bik aku malu."
"Malu sama siapa? Lha wong disini cuma kamu sama aku kok, Non Vanny juga sekolah, Pak Danny kerja?" kata Bik Tuti.
"Iya malu sama Bibik, sebab Bibik sudah tahu milikku," jawabku.
"Masa gitu aja malu, sebelum tahu punya kamu aku sudah pernah tahu milik mantan suamiku dulu, enak ya?"
"Apanya Bik?" tanyaku
"Iya rasanya to..?" gurau Bik Tuti tanpa memperdulikan aku yang bingung dan malu padanya.
"Sini kamu.." kata Bik Tuti sambil menyuruhku untuk mendekat, tiba-tiba tangan tangan Bik Tuti memegang penisku.
"Jangan Bik..!!" Aku pun sedikit meronta, namun karena pegangannya kuat rasanya sakit kalau terus paksain untuk meronta.
Pengalaman Pertamaku ML Dengan Wanita
Akhirnya aku hanya diam saja ketika Bik Tuti memegangi penisku yang masih didalam celana pendekku. Pelan-pelan tapi nikmat akupun sangat menikmati kocokan tangan Bik Tuti pada penisku. Aku hanya bisa menikmati sambil terus melek merem merasakan nikmatnya pegangan tangan Bik Tuti.
Kemudian Bik Tuti mulai melepaskan celanaku dan melorotkanya kebawah. Kontolku sudah mulai tegang dan tanpa jijik Bik Tuti Jongkok dihadapanku dan menjilati smua batangku.
"Ach.. Bik.. geli," kataku sambil memegangi rambut Bik Tuti.
Bik Tuti tidak perduli dia terus saja mengulum batangku, Bik Tuti berdiri lalu membuka bajunya sendiri tetapi tidak semuanya, kulihat sesuatu yang menyembul didepanku yang masih terbungkus pakaian dalam dengan ragu-ragu kupegangi.
Tanpa merasa malu, Bik Tuti membuka tali kutangnya dan membiarkan aku terus memegangi susu Bik Tuti, dia mendesah sambil tangannya terus memegangi penisku. Tanpa malu-malu kuemut pentil Bik Tuti.
"Achhhhhhh.. Yop.. terus Yop.."
Aku terus melakukan apa yang dinyuruh Bik Tuti, setelah itu Bik Tuti kembali memasukkan penisku kedalam mulutnya. aku terus mendesah sambil memegangi kepala Bik Tuti.
"Bik aku seperti mau kencing," lalu Bik Tuti segera melepaskan kulumannya dan menyingkapkan jaritnya yang basah, kulihat Bik Tuti nggak memakai celana dalam.
"Sini Yop..," Bik Tuti lalu berganti posisi duduk, lalu aku pun mendekat.
"Sini.. masukkan batangmu disini." sambil tangannya menunjuk bagian selakangannya.
Dibimbingnya penisku untuk masuk ke dalam vagina Bik Tuti.
"Terus Yop tarik, dan masukkan lagi ya.."
"Iya Bik" kuturuti permintaan Bik Tuti, lalu aku merasakan seperti pipis, tapi rasanya nikmat sekali.
Setelah itu aku menyandarkan tubuhku pada tembok.
"Yop.. gimana, tahu kan rasanya sekarang?" tanya Bik Tuti sambil membetulkan tali dan kancing bajunya.
"Iya enak Bik.."jawabku.
Ke Esokan harinya seluruh isi rumah menjalankan aktivitasnya seperti biasa, aku dan Bik Tuti jadi lebih sering melakukan adegan ini. Saat itu hari Sabtu, kami nggak nyangka kalau Non Vanny pulang pagi. Saat kami tengah asyik melakukan kuda-kudaan dengan Bik Tuti , Non Vanny memergoki kami.
Akhirnya Aku Bisa Menikmati Tubuhnya Anak Majikanku
" Hah? Apa yang kalian lakukan! Kurang ajar! Awas nanti tak laporkan pada papa dan mama, kalian!"
Melihat Non Vanny kami gugup bingung.
"Jangan Non.. ampuni kami Non," rengek Bik Tuti.
"Jangan laporkan kami pada tuan, Non."
Akupun juga takut kalau sampai dipecat, akhirnya kami menangis di depan Non Vanny , mungkin Non Vanny iba juga melihat rengekan kami berdua.
"Iya sudah jangan diulangi lagi Bik!!" bentak Non Vanny.
"Iy.. iya Non," jawab kami berdua.
Esoknya seperti biasa Non Vanny selalu bangun siang kalau hari minggu, saat itu Bik Tuti juga sedang belanja sedang Pak Danny dan Istrinya ke Gereja, saat aku meyirami taman, dari belakang kudengar Non Vanny memanggilku,
"Yoppp!! Cepat sini!!" teriaknya.
"Iya Non," akupun bergegas kebelakang tapi aku tidak menemukan Non Vanny.
"Non.. Non Vanny," panggilku sambil mencari Non Vanny.
"Tolong ambilkan handuk dikamarku! Aku tadi lupa membawanya," teriak Non Vanny yang ternyata dia di dalam kamar mandi.
"Iya Non."
Akupun pergi mengambilkan handuk dikamarnya, setelah kuambilkan handuknya "Ini Non handuknya," kataku sambil menunggu diluar.
"Mana cepat.."
"Iya Non, tapi.."
"Tapi apa!! Pintunya dikunci.."
Aku bingung gimana cara memberikan handuk ini pada Non Vanny yang ada didalam? Belum sempat aku bicara, tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka. Aku terkejut hampir tidak percaya Non Vanny telanjang didepanku.
"Mana handuknya," pinta Non Vanny.
"I.. ini Non," kuberikan handuk itu pada Non Vanny.
"Kamu sudah mandi?" tanya Non Vanny sambil mengambil handuk yang kuberikan.
"Be..belum Non."
"Kalau belum, ya.. sini sekalian mandi bareng sama aku," kata Non Vanny.
Belum sempat aku terkejut akan ucapan Non Vanny, tiba-tiba aku sudah berada dalam satu kamar mandi dengan Non Vanny, aku hanya bengong ketika Non Vanny melucuti kancing bajuku dan membuka celanaku, aku baru sadar ketika Non Vanny memegang milikku yang berharga.
"Non..," sergahku.
"Sudah ikuti saja perintahku, kalau tidak mau kulaporkan perbuatanmu dengan Bik Tuti pada papa," ancamnya.
Sungguh Nikmat Bercinta Dengan Anaknya Majikanku
Aku nggak bisa berbuat banyak, pastinya aku sebagai lelaki normal tentu perbuatan Non Vanny mengundang birahiku, mungkin kalian juga tidak akan menolaknya kalau berada di posisi aku.
Kembali lagi ke cerita sex tangan Non Vanny Memegang dan mengelus Penisku, bibirnya pun berciuman dengan bibirku, akupun membalasnya dengan ciuman yang lembut. Lalu kuciumi buah dada Non Vanny yang sangat Kenyal dan padat. Non Vanny lalu mendesah, "Augh..achhhh Yoppp "
Kuciumi dan ku kecup kecil, lalu aku tertuju pada selakangan Non Vanny, kulihat bukit kecil diantara paha Non Vanny yang ditumbuhi bulu-bulu halus, belum begitu lebat aku coba untuk memegangnya. Non Vanny hanya diam saja, lalu aku arahkan lidahku diantara selakangannya.
"Sebentar Yop..," kata Non Vanny, lalu Non Vanny mengambil posisi duduk dilantai kamar mandi yang memang cukup luas dengan kaki dilebarkan, ternyata Non Vanny memberi keleluasaan padaku untuk terus menciumi vaginanya.
Melihat kesempatan itu, aku langsung menjilat vaginanya dan kumainkan lidahku didalm vaginanya. " Sungguh beruntungnya aku bisa menikmati tubuh yang mulus dan muka non Vanny juga begitu cantik.. semua lelaki juga pastinya ingin menikmati tubuhnya ini, putih dan sangat mulus. " Ujarku di dalam hati...
"Augh.. Yop.. Yop," erangan Non Vanny, aku merasakan ada cairan yang mengalir dari dalam vagina Non Vanny. Melihat erangan Non Vanny kulepaskan ciuman bibirku pada vagina Non Vanny, seperti yang diajarkan Bik Tuti kumasukkan jemari tanganku pada vagina Non Vanny.
Non Vanny semakin mendesah, "Ugh Yop.. terus Yop..,"
Desah Non Vanny. Lalu kuarahkan penisku pada vagina Non Vanny.
Bless.. bless.. Batangku dengan mudah masuk kedalam vagina Non Vanny, ternyata Non Vanny sudah nggak perawan, kata Bik Tuti seorang dikatakan perawan kalau pertama kali melakukan hubungan terlarang dengan lelaki dari vaginanya pasti mengeluarkan darah, sedangkan saat kumasukkan penisku ke dalam vagina Non Vanny tidak ada kutemukan darah.
Kumasukkan lagi penisku seperti yang pernah diajarin Bik Tuti sebelumnya. "Non.. punya non enak banget... Non. Achhhh...."
"Achhhhh.. Nonnnnnn...."
Akhirnya Kami Pun Sama-Sama Mendapatkan Kepuasan Yang Luar Biasa
Kulihat Non Kristin menikmati gerakanku sambil memegangi rambutku, Kupercepatkan lagi naik turun pantatku dan Non Vanny pun memeluk dan ia pun terus mendesah..
"Yopp... terusinnn sayangg....Achhh...".
"Punya kamu enak bangett yop.. besar dan keras..."
"ayooo sayang masukinn semuanyaa.." Ujar.. Non vanny sambil mendesahh...
Dengar perkataan yang keluar dari mulut si non aku pun laju lebih cepat lagi goyanganku. Tidak lama aku ganti lagi posisi ku seperti saat aku melakukannya dengan Bik Tuti.
" Non coba non berdiri dulu dan membelakangin aku.. " kataku... sambil ku naikkan non Vanny yang terduduk di kloset..
Lalu kutarik tangannya.. Dan non Vanny sekarang membelakangi aku.. Setelah itu aku pun Menyuruh non agak mengangkatkan pantatnya..
Aku masukin lagi pelan-pelan penisku.. Dan ku maju mundur kan lagi dengan cepat..
" Achhhh.... Yoppp... Enakkk bangettttt......"
Aku goyangkan lagiii. Dan tangan ku pun sambil memegang dadanya non Vanny...
Lalu ku pegang kepalanya non Vanny dan kami pun kembali berciuman dan non vanny pun menjularkan lidahnya..
Benar-benar nikmat ML dengan non vanny. Tidak lama berlangsung tiba-tiba aku merasakan ada cairan hangat menyemprot ke penisku saat itu juga aku juga merasakan ada yang keluar dari penisku nikmat rasanya. Kami berdua masih terus berangkulan dengan kuat dan keringat tubuh kami bersatu, lalu Non Vanny menciumuku.
"Terima kasih Yopi sayang..kamu hebat," bisik Non Vanny.
"Tapi aku takut Non," kataku setelah non vanny menciumiku.
"Apa yang kamu takutkan, aku puas, kamu jangan takut, aku nggak akan bilang sama papa" kata Non Kristin. Lalu kami mandi bersama-sama dengan tawa dan gurauan kepuasan.
Hingga saat itu setiap hari aku harus memuaskan dua wanita, Jika di rumah hanya ada aku dan Bik Tuti, maka aku ML dengan Bik Tuti. Sedang setiap Minggu aku harus melayani Non Vanny, bahkan kalau malam hari semua sudah tidur, tak jarang Non Vanny mencariku di luar rumah tempat aku jaga dan di situ kami melakukannya.
Sekian dari Cerita Sex kali ini yah gan.. Terima Kasih gan sudah membacanya... Sampai ketemu di Cerita Sex berikutnya..